Tuesday, January 24, 2017

Bukan Salah Anak : Selamatkan Anak Kita Dari Sinetron Sebelum Terlambat!!!


Dampak Televisi Terhadap Anak Mampu Membentuk Karakteristik Anak.

Dahulu, sering kita lihat anak-anak kecil bermain, mulai dari kelereng sampai Bal-balan hingga sore hari. Ketika menjelang sore, anak-anak kecil pulang ke rumah bergegas untuk pergi ke musholla atau masjid, serta belajar mengaji. Belajar tatakrama dan belajar menjadi anak yang membanggakan orangtuanya. Sekarang, sudah jarang kita dapati anak-anak seperti itu. Mereka mulai enggan untuk belajar dan mengaji di musholla dikampungnya.

Beberapa tahun lalau, indonesia tidak terlalu kenal dengan yang namanya 'televisi'. Entah karena mereka tidak memiliki uang, tidak ada listrik atau memang menyadari dampak yang dibawanya.

Di era keterbukaan ruang informasi seperti sekarang ini, televisi sudah menjamur di rumah-rumah penduduk. Seolah televisi bukanlah barang mahal lagi, terkadang, bisa kita jumpai di satu rumah terdapat dua atau tiga televisi. Televisi kini bermacam fungsinya, baik unutk kebutuhan informasi, even berkumpul dengan keluarga atau sekedar pelepas penat.

Namun demikian, tidak semua kalangan dapat memilah dan memilih informasi dari televisi. Sikap acuh tak acuh pada tayangan televisi inilah yang di khawatirkan tak peduli pada dampak buruk terkait televisi. Hal ini berpotensi mengurangi kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang, sebab kebanyakan dari mereka masih didominasi oleh anak-anak muda yang belia.

Memang benar jika televisi hanyalah sebuah media untuk menuai informasi atau tontonan yang menghibur. Akan tetapi, jiwa labil anak-anak muda akan cenderung menganggapnya sebagai tuntunan untuk kemudian melakukannya di dunia nyata. Ditambah, tontonan zaman sekarang orientasinya hiburan, bukan lagi informasi, apalagi pendidikan. Otomatis, tontonan yang segmentasinya anak muda akan menggambaran anak dengan segala huru-hurunya.

Termasuk produk andalan televisi adalah sinema elekrtonik. Acara yang sering disingkat sinetron ini adalah film yang dibuat khusus untuk penayangan di media elektronik seperti Televisi. Biasanya acara ini ditayangkan setiap hari. Pangsa pasarnya meliputi anggota keluarga terutama ibu-ibu dan remaja. Awal mula acara ini hanya menayangkan hiburan. Namun, lambat laun persaingan antar stasiun televisi mulai membuak acara ini mulai kebablasan.

Inilah Beberapa Diantaranya Efek Negatif dari Persaingan Antar Stasiun Televisi :

Waktu Penayangan Tidak Sesuai

Waktu penayangan yang diawali dari jam enak sampai jam sepuluh malan adalah waktu teraik unutk belajar dan membaca. Waktu yang seharusnya digunakan untuk mendengarkan nasihat orang tuanya justru si kecil gunakan unutk menonton televisi. Maka jangan heran jika anak zaman sekarang cenderung Mokong kalau dinasehati orang tua, karena kini nasehat orang tua telah tergantikan dengan nasihat sinetron.

Sudah Mengesampingkan Krama

 Tontonan yang disuguhkan, terutama sinetron malam, sangat jauh dari positif dan keluhuran tata krama, cenderung hedonsime dan kebarat-baratan. Peran utamanya adalah orang cantk atau tampan, kebiasaannya pergi ke klub malam, melawan orang tua, pacaran, dan lain semacamnya. Selanjutnya, penonton dibawa untuk menyaksikan kedengkian dan segala bentuk kejahatant tokoh antagonisnya.


Anak Kita Adalah Peniru Terbaik

Anak-anak muda yang belum mempunyai jati diri akan cenderung menirukan segala hal yang ia tonton, baik itu prontagonis (Tokoh Utama) maupun antagonis (Musuh Tokoh Utama). Secara tidak sadar karakter anak-anak muda akan meniru idolanya: kalau perlu menghajar orang pun meraka akan mengikutinya.

Jika demikian, otomatis anak muda yang minus ilmu, minus tatakrama, minus teladan serta minus nasihat dari orangtuanya akan menjadi penghalang besar bagi kemajuan bangsa. Sebab, satu-satunya masa depa yang bisa diharapkan adalah anak muda.

Sudah saatnya kita menyadari dampak negatif televisi, kemudian menjauhkan anak-anak dari televisi atau paling tidak mengurangi serta mengawasi tontonan mereka. Minila setelah Maghrib, kemajuan bangsa ini tergantung anak mudanya, tergantung pendidikan orang tuanya.

Sumber


Saturday, January 21, 2017

10 Tips Agar Pernikahan dan Rumah Tangga Tetap Romantis dan Langgeng


Sebelumnya selamat bagi yang akan atau hendak menikah, sekarang bukan sahabat saja yang akan menghadapi suka dan duka sendirian, melainkan akan ada kekasih di sisi sahabat yang setia menemani. sebuah ikatan kuat dari ketetapan hati yang sama dengan tujuan cinta - pernikahan. Berbeda dengan pacaran maupun tunangan, pernikahan adalah ikatan sesungguhnya, yaitu cinta sepanjang hidupmu.

( Hidup Memang Lebih Baik Bila Dilakukan Besama ) Apa yang bisa kamu lakukan agar kamu dapat membentuk hubungan kuat dengan pasanganmu? yang mampu bertahan melawan waktu - tidak hanya sekedar hidup bersama, melainkan menjadi teman terbaik, cinta terbaik, dan orang tua terbaik?

Kita tidak bBisa mengharap sesuatu indah terus, tetapi agar rintangan tersebut kita siap, kita siap untuk bertambah dewasa, lebih memahami, lebih peduli ada beberapa saran dari sahabat-sahabat yang berpengalaman dalam berumah tangga tentang beberapa hal yang harus dan haram untuk dilakukan saat membentuk rumah tangga.

Berikut ini saran - tips agar rumah tangga romantis, awet, seperti pertama kali menikah

1. Jangan pernah berhenti pacaran


Jangan pernah berhenti berkencan, ingat apa yang kamu janjikan saat pernikahan kamu berjanji untuk menjadi seseorang yang setia dan menghargai benar-benar hatinya serta melindunginya. Jangan jadi pemalas untuk ini, ini merupakan hart karun penting yang menjadi pengingat seberapa spesialnya dia untukmu.

Kamu bisa memberikan kejutan spesial sama seperti saat pertama kali kamu melamarnya.

2.Lihat Pengorbanan Yang Dia Berikan Padamu. Lihat Terbaik Dari Sisinya

Selalu fokus pada apa yang membuatmu cinta padanya. Bila kamu fokus pada ketidaksempurnaannya, maka rumah tangga kamu juga kelak tidak sempurna. Kita tahu bahwa kita tidak sempurna, fokus saja apa yang kamu cintai, biarkann cinta itu mengkonsumsimu.

3. Jangan Pernah Mejelekan Dia. Hati-Hati Saat Kamu Marah dan Bertengkar Dengannya


Kamu frustasi padanya, jangan hina dia, ambil waktu sejenak dan katakan apa yang menjadi pemicunya. Jangan gunakan kata 'selalu' dan 'sering'. Misalnya kamu selalu saja tidak menjawab teleponku. Hal itu akan membuat panas, lebih baik kita cari pemicunya dan berfikir positif, bisa jadi telepon di rumah mati karena belum bayar tagihan.

Selain itu, saat bertengkar, hal terpenting : Jangan membawa masa lalu.

Bertengkar pasti terjadi dalam rumah tangga. Itu adalah sebuah proses untuk dapat lebih mengeri dan bukti bahwa kita sangat dekat dengan si doi.

4. Memaafkan Dan Meminta Maaf Secepatnya


Salah satu yang penting dalam pernikahan. Jangan menyimpan dendam, bila dia melakukan kesalahan atau sesuatu yang kamu tidak suka, mengalami percekcokan, katakan maaf secepatnya


5. Buat Dan Kembangkan Hobi Dan Minat Yang Sama


Dalam berumah tangga, kita perlu mencari kesamaan ketertarikan dan hobi, lalu kembangkan. Bila tidak menemukannya, berusahalah mencari minat yang sama.

6. Tentukan Panggilan Sayang Maupun Salam Sayang

Memanggil pasangan dengan namanya-rasanya tentu hambar. Alangkah lebih baik mencari panggilan sayang, atau memberi salam sayang. contohnya saja saya bersiul ketika masuk rumah kemudian pasangan saya membalasnya dengan bersiul juga inilah yang saya maksud dalam salam sayang.

7. Jangan Pernah Berkata Bohong

Salah satu unsur percintaan yang paling penting, Be Honest. Banyak perceraian terjadi karena kebohongan dan tidak ada rasa minta maaf. Jangan pernah menyembunyikan sesuatu dengan kekasihmu. Jujurlah pada pengeluaran, masalah sebelumya, terutama yang masih mempengaruhi kelangsungan pernikahanmu.

8. Komunikasi



Pastinya, perceraian pasti terjadi karena kurangnya komunikasi. Mereka tidak berbicara cukup sering karena kurangnya waktu. Ini akan menyebabkan situasi menjadi asing, segera antisipasi masalah kurangnya komunikasi ini.

9. Bantu Pasanganmu

Setiap keluarga mempunyai tugas masing - masing, sungguh-sungguh amati setiap kemungkinan, bantu pasanganmu dan anggota-anggota keluargamu yang kesulitan.

10. Sebelum Menikah, Pastikan Pertimbangkan Beberapa Hal Dengan Pasangan


Persiapan awal yang matang akan mempermudah tantangan ke depannya: Bahas apa yang penting untuk hidupmu, apa harapan dan rencanamu ke depan, apapun yang terpenting. Sehingga tidak ada lagi elemen Suprise dan lebih menerima apa adanya

Terakhir: Minta Restu Dan Doa Agar Mempunyai Keluarga Yang Happily Ever After. 

 Ingat jalan yang akan di lalui sangat amat suit; tetapi tujuan yang sahabat capai benarlah indah.

Sumber

Thursday, January 19, 2017

Asal-Usul Lahirnya Agama Hindu Di Dunia


Asal-Usul Lahirnya Agama Hindu Di Dunia - di mulai dari masuknya bangsa Arya ke India sejak 1500 SM. Masuknya Bangsa Arya ke India membawa perubahan yang sngat besar dalam tata kehidupan masyarakat India. Perubahan tersebut karena Bangsa Arya mengadakan Integrasi kebudayaan dengan Bangsa Dravida dan selanjutnya integrasi ini meahirkan agama Hindu.



Asal-Usul Agama Hindu

Bangsa Arya mulai menulis kitab-kitab suci Weda. Kitab suci ini dituliskan dalam 4 bagian seperti Reg Weda, Sama Weda, Yayur Weda, dan Atharwa Weda peradaban dan kehidupan bangsa Hindu jelas terdapat juga dalam Kitab Brahmana atau dalam Kitab Upanisad. Ketig kitab inilah yang menjad dasar pemikiran dan dasar kehiduan orang-orang Hindu.

Asal-Usul agama Hindu ditindaklanjuti dengan adanya perubahan corak kehidupan di India. Corak kkehidupan masyarakat Hindu tersebut dibedakan ataas 4 Kasta,
diantaranya :
  1. Kasta Brahmana : Keagamaan 
  2. Kasta Ksatria : Pemerintahan 
  3. Kasta Wacyd (Waisya) : Pertanian dan Perdagangan 
  4. Kasta Cudra (Sudra) : Kaum Pekerja Kasar.

Kepercayaan Bangsa Hindu bersifat politeisme ( Memuja banyak dewa ). Di dalam pemujaan terhadap dewa itu sering dibuatkan patung-patung yang disesuaikan dengan peranan dewa tersebut di dalam kehidupan manusia. Patung-patung itu merupakan simbol dari dewa-dewa yang disembahnya seperti misanya Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Dewa Pelindung, dan Dewa Siwa sebagai Dewa Pelebur atau Pembinasa. Ketiga Dewa itu diberi nama Tri Murti Tri Murti sendiri berarti  yang Maha Kuasa. Sedangkan dewa-dewa lainnya yang dipuja seerti Dewi Saraswati Sebagai Dewi Kesenian dan Ilmu Pengetahuan, Dewi Sri sebagi Dewi Kesuburan, dan lain sebagainya.

Umat Hindu beranggapan bahwa, tempat suci adalah tempt bersemayamnya para dewa, sehingga umat hindu terbiasa mengadakan ziarah ke tempat-tempat suci untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi umat di dunia.

Umat Hindu berziarah ke tempat-tempat suci sperti Kota Benares sebuah Kota yang dianggap sebaai kota tempat bersemayamnya Dewa Pelabur ( Dewa Siwa ). Di Samping itu, Sungai Gangga juga dianggap juga suci dan keramat oleh umat Hindu Menurut kepercayaan mereka, air dari sungai Gangga akan dapat menyucikan segala dosa betapapun besarnya. Begitu pula tulang dan abu orang mati yang sudah di bakar dibuang ke dalam Sungai Gangga, agar orang yang meninggal Masuk ke dalam surga.

Demikianlah Pembahasan mengenai asal-usul agama Hindu di dunia. Semoga dapat bermanfaat bagi anda. Baca pula artikel lainnya mengenai asal-usul Agama Hindu, Agama Islam, dan Agama Kristen





Asal-Usul Agama Budha,


Asal-Usul Agama Budha diketahui berdasarkan penelitian ilmiah yang di lakukan para ilmuwan dengan memanfaatkan berbagai objek pengamatan seperti peninggalan sejarah, cerita-cerita kuno, dan apa yng tertulis dalam berbagai kitab masa lampau. Dari penelitian tersebut diketahui behawa agama Budha terlahir di abad ke-6 SM di Nepal. Orang yang menjadi pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Siddharta Gautama.  Agama ini muncul dari perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan helinistik ( Yunani ), kebudayaan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Agama ini juga muncul karena adanya reaksi terhadap hadirnya agama Hindu yang muncul lebih awal.


Dari Nepal, agama Budha menyebar dengan cepat mengalahkan penebaran agama Hindu ke berbagai daerah di India. hingga ke seluruh benua Asia Hingga kini, agama Budha sudah menjadi agama mayoritas di beberapa negara seperti Thailand, Kamboja, Singapura, Myanmar, dan Taiwan.

Perkembangan Agama Budha

Agama Budha mencapai masa kejayaan di zaman pemerintahan Raja Ashoka ( 273-232 SM )  yang menetapkan agama Budha sebagai agama resmi negara. Pada zaman raja Ashoka banyak dibangun bangunan-bangunan yang sangat berharga bagi Agama Budha seperti stupa dan tugu-tugu yang terkenal dengan sebutan Tiang-Tiang Ashoka.

Dalam perjalannya yakni setelah 100 tahun meninggalnya Sang Budha, agama Budha terpecah menadi 2 aliran. Perpecahan tersebut terjadi karena adanya penafsiran yang berbeda dari masing-masing kubu. Ke dua aliran tersebut adalah airan Budha Hinayana, dan aliran Budha Mahayana. Aliran Budha Hinayana
 mempunyai sifat-sifat tertutup, dalam artian aliran yang berpendapat bahwa setiap orang hanya dapat mengejar pembebasan dari samsara untuk dirinya sendiri. Sedangkan Aliran Budha Mahayana mempunyai sifat-sifat terbuka, dalam arti setiap umat manusia berhak menjadi seorang Budha sehingga pengaruhnya dapat membebaskan dirinya dari orang lain dari samsara ( Kesengsaraan ).

Sekilas Tentang Agama Budha

Ke semua aliran agama Budha, baik Hinayana maupun Mahayana berpegang pada Kitab Tripitaka sebagai Kitab Suci. Dalam Kitab ini tercatat ajaran dan sabda dari sang Budha yang kemudian dijadikan pedoman hidup bagi penganut agama Budha. Kitab Tripitaka sendiri terbagi menjadi 3 buku yaitu Sutta-Pitaka yang berisi khotbah dari sang Budha, Vinaya-Pitaka yang berisi peraturan dan tata tertib bagi para biksu, dan Abhidhamma-Pitaka yang berisi ajaran hukum metafisik dan psikoogi.

Agama Budha mengenal 4 hari raya keagamaan dalam satu tahun. Keempatnya antara lain Hari Raya Waisak,Kathina,Asadha,Magha Puja. Kendati memiliki 4 hari besar keagamaan, di indonesia mungkin kita hanya akrab dengan hari raya Waisyak saja. Hari raya waisyak sebagai satu-satunya hari besar keagamaan agama Budha yang menjadi hari ibur nasional ini adalah hari yang digunakan sebagai peringatan 3 peristiwa penting dalam kepercayaan umat Budha. Ketiga peristiwa penting tersebut antara lain peringatan kelahiran Sang Budha, hari penerangan sempurna bagi Sang Budha, dan hari wafatnya Sang Budha

Demikianlah Pembahasan mengenai asal-usul agama budha  beserta sekials mengenai ajaran agama Budha Semga bermanfaat bagi anda dapat menambah wawasan Anda mengenai keanekaragam agama di negeri Indonesia tercinta Ini.

Sumber





Wednesday, January 18, 2017

6 Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia Beserta Gambarnya


Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia 

Sejak agama dan kebudayaan Islam memasuki Indonesia, terjadilah proses Islamisasi terhadap masyarakat di nusantara. Bersamaan dengan proses Islamisasi itu, mulailah terjadi perubahan sosial budaya ke arah pembentukan budaya baru yang bernafaskan Islam. Seperti diketahui bahwa, sebelum kedatangan agama dan Kebudayaan Islam,  budaya Indonesia masih bercorak Hindu-Budha, namun seiring dengan masuknya budaya Islam ke Indonesia, proses  integrasi budaya Hindu-Budha dengan kebudayaan Islam pun menjadi tidak daat dihindarkan ..

Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia

Perlu diketahui bahwa, dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak tterjadi ketegangan yang berarti meskipun ada 3 unsur agama dan kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal ini disebabkan karena Tokoh-Tokoh Islan ada masa itu tidak bersikap memusuhi, dan justru bersifat saling merangkul. Adapun dalam prses integrasi tersebut, beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga kini. Apa saja Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia tersebut? Simak uraiannya berikut ini!!!!


1. Masjid

Salah satu Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia yng paling banyak ditemukan hingga kini adalah Masjd. Seperti diketahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni arsitektur Islam sati inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya saat ini.
Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu-Budha di masa awal penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pda susunan atapnya yang berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya berbentuk bujur sangkar.

Berikut Terdapat Beberapa contoh Masjid Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia pada masa silam.

  1. Masjid Agung Demak - Demak, Jawa Tengah - Abad 14 M
  2. Masjid Ternate - Ternate, Ambon - Abad 14 M
  3. Masjid Sunan Ampel - Surabaya, Jawa Timur - Abad 15 M
  4. Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh - Banda Aceh, Aceh - Abad 15 M
  5. Masjid Kudus - Kudus, Jawa Tengah - 15 M
  6. Masjid Banten - Banten, Banten - Abad 15 M
  7. Masjid Cirebon - Cirebon, Jawa Barat - Abad 15 M
  8. Masjid Katangga -  Katangga, Sulawesi Utara - Abad 16 M

2. Kaligrafi

Selain masjid, Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia yang masih dapat kita jumpai hingga kini seni kaligrafi. Bagi anda yang belum tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab dengan gaya dan susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya di ambil dari potongan surat atau ayat-ayat dalam Al-Quran.


Seni kaligrafi yang menjadi Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia pada masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang berikut ini.

  1. Fatimah Binti Maimun - Gresik, Jawa Timur - Abad 13 M
  2. Ratu Nahrasiyah - Samudra Pasai - Abad 14 M
  3. Maulana Malik Ibrahim - Gresik, Jawa Timur - Abad 15 M
  4. Sunan Giri -  Gresik, Jawa Timur - Abad 15 M
  5. Sunan Gunung Jati - Cirebon, Jawa Barat - Abad 15 M
  6. Sunan Kudus dan Sunan Muria - Kudus, Jawa Tengah - Abad 15 M
  7. Sunan Kalijaga - Demak, Jawa Tengah - Abad 15 M
  8. Makam Raja-Raja Banten - Imogiri - Abad 16 M

3. Keraton atau Istana

Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur Timur Tengah. Beberapa keraton Peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini masih terawat misalnya Istana kesultanan Ternate, Istana Kesultanan Tidore, Keraton Kasepuhan,Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh, Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton, Kasultanan, dan Keraton Pakualaman.

4.Kitab dan Kesustraan

Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam bentuk seni dan gaya arsitektur. Kasusatraan juga berkembang cukup pesat setelah masuknya pengaruh agam Islam di Indonesia. Kesusastraan tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair. Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia antara lain syair Perahu karya Hamzah Fansuri, Syair Si Burung Pingai, syir Abdul Muluk, syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi, hikayat sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.

5. Pesantren 

Sejak Masuknya Islam Di Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mbaligh. Pesantren dianggap sebagai salah satu Peninggalan Sejarah Islam Di Indonesia karena danggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam Nusantara.

Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Pesanten yang didirikan di daerah Jawa oleh Sunan Ampel ini Kemudian melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para Santri diaari tentang banyak hal seperti bahasa Arab, pendalaman Al Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.

Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta.


6. Tradisi

Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagai masyarakat Islam seperti Ziarah, atau upacara adat Jawa sekaten juga merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bsia dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir kerena pengaruh Islam yang kerakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat tu.

Nah... itulah beberapa peniinggaln sejarah Islam Di Indonesia yang masih dapat kita temui hingga saat ini adanya peninggalan sejarah tersbut membuktikan bahwa hadirny Islam di nusantara bukan hanya mempegaruhi kepercayaan dan agama masyarakat, melainkan juga seluruh aspek kehidupan. Semoga Bermanfaat

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia


Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. Seperti apa periodisasi Sejarah Islam di Indonesia tersebut, silakan simak pembahasan kami berikut.

Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia

Terkait dengan Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama islam masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat leh bangsa lain di masa lampau



1. Masuknya Islam Sejak Abad ke-7 Masehi 

Sebagian ahli sejarah menyebut jika Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke-7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari peda pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa pada pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan dengan Indonesia pada masa perkembangan kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7.
Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali meneria pengaruh Islam adalah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai Merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalui jalur perdagangan agama Islam menyebar dan selanjutnya ke Pulau Jawa.

Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta'shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi.


2. Masuknya Islam Sejak Abad ke-11 Masehi

Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi

3. Masuknya Islam Sejak Abad ke-13 Masehi

Di samping kkedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini jika Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Bassiah di Baghdad (1258), berita dari Marcopolo (1292), batu nisan ubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersbut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di indonesia.

4. Sejarah Penyebaran Islam Di Indonesia

Pada masa kedatangan agama Islam, penyebarangan agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh pada pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha.

Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarangnya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, pada pedagangdari Arab,Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang mereka kunjungi terutama di daerah pusat perdangangan. Di samping itu, para pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesiajuga ikut berperan dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah pantai.

Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot.. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik. Misalnya, saat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya.

Menjelang berakhirnya abad ke 13 tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru dengan nama kesultanan Malaka.

Pada awal abad ke 15, Kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan Kesultanan Banjar. 

Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam Makin berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduknya di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman.



5. Saluran Penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dilakukan secara damai melalui beberapa saluran berikut :
  1. Saluran perdangan, proses penyebaran Agama Islam dilakukan oleh para pedagang muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim, misalnya Pekojan. Saluran yang dipilih sejak awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
  2. Saluran perkawinan, proses penyebaran Agama Islam dilakukan dengan cara seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam sehingga akhirnya pasangannya itu ikut menganut Islam.
  3. Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi penerangan tentang Agama Islam seperti yang dilakukan Wali Songo dan para ulama lainnya.
  4. Saluran pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren guna memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian menyebarkannya.
  5. Saluran seni budaya, proses peyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kaljaga, upacara sekaten, dan seni sastra.
  6. Proses tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha.

6. Alasan Agama Islam Mudah Diterima Masyarakat Indonesia

 Proses penyebaran Islam di Indonesia berjalan dengan cepat karena didukung faktor-faktor berikut :
  1.  Syarat masuk Islam sangat mudah karena seseorang dianggap telah masuk Islam jika ia telah mengucapkan kalimat syahadat
  2. Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah.
  3. agama Islam tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat yang masuk Islam karena ingin mempercepat derajat yang sama.
  4. Aturan-aturan dalam Islam bersifat fleksibel dan tidak memaksa
  5. Agama Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu tasawuf sehingga mudah dipahami
  6. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 15 yang memudahkan penyebaran Islam tanpa ada pembatasan dari otoritas Kerajaan Hindu-Budha

Nah, Itulah Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia serta penyebarannya hingga abad ke 13.

 Sumber







Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. Seperti apa periodisasi sejarah Islam di Indonesia tersebut, silakan simak pembahasan kami berikut. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. Seperti apa periodisasi sejarah Islam di Indonesia tersebut, silakan simak pembahasan kami berikut. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. Seperti apa periodisasi sejarah Islam di Indonesia tersebut, silakan simak pembahasan kami berikut. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.